Jelang Sekolah Tatap Muka 703 Siswa SMKN1 Sintang Dirapid Test

Delikcom.com, SINTANG – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang melakukan rapid test terhadap siswa kelas XII di SMKN I Sintang,pada Jumat (4/9) pagi.

Tampak antusias siswa ditargetkan 703 dari 12 jurusan 23 kelas diambil sampelnya untuk diperiksa ada tidaknya corona.

Bacaan Lainnya

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang Bambang Hermanto,MPH mengatakan kegiatan rapid test tersebut dilakukan kepada siswa kelas XII di SMK Negeri l Sintang

“Kalau guru dan petugas pendukung kita lakukan pemeriksaan RT-PCR dengan cara pengambilan sampel swabs naso-orofaring. Kalau murid kita lalukan pemeriksaan rapid test,” jelas Bambang.

Pelaksanaan rapid test ini untuk mencegah kemungkinan penularan COVID-19 di sekolah.
Dengan pelaksanaan test ini, dia berharap agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah SMKN I benar-benar tidak membawa virus COVID-19.

Ditanya dari hasil rapid test yang telah diambil dibeberapa sekolah uji coba sekolah tatap muka alhasil non reaktif.

Berbagai persiapan dilakukan menjelang sekolah tatap muka yang rencananya akan dimulai awal september mendatang di antara persiapan tersebut, yakni siswa hingga hingga guru,serta petugas pendukung menjalani rapid test.

Kepala SMK Negeri 1 Sintang Maria Victoria mengatakan, persiapan yang dilakukan pihak sekolah menjelang sekolah tatap muka tetap berdasarkan protokol kesehatan. Pihak sekolah menyiapkan tempat cuci tangan, hand sanitizer, sabun cuci tangan hingga alat pengukur suhu tubuh.

“Tempat cuci tangan sudah ada kita siapkan didepan, Sebelum memasuki lingkungan sekolah, siswa diperiksa suhu tubuhnya. alatnya sudah kita siapkan,” kata Maria Victoria ditemui di sela-sela pelaksanaan Rapid test di SMK Negeri 1 Sintang.

Ia menambahkan, di gerbang sekolah siswa terlebih dahulu diperiksa suhu tubuhnya. Jika, suhu tubuhnya normal siswa baru diperkenankan masuk ke lingkungan sekolah dan mencuci tangan.

Kurang lebih dua minggu lalu pihak SMKN1 Sintang telah mengeluarkan surat edaran yang berisikan pihak sekolah bakal menggelar sekolah tatap muka ,untuk pembelajaran praktikum yang tidak bisa dilakukan melalui Daring dan surat tersebut untuk menjaring suara dari masing masing orang tua berapa persen yang menyetujui untuk bahan laporan ke Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar. Ternyata bersamaan dengan hal itu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi melalui Kabid Pembinaan SMK meminta pendapat orang tua apakah setuju atau tidak jika kelas X dan XI juga dibuka untuk sekolah tatap muka, berdasarkan surat yang sudah kembali ke pihak sekolah sudah 50 hingga 100 persen orang tua siswa setuju sekolah tatap muka.

Namun kami juga dapat surat edaran lagi untuk 9 September bagi daerah kecamatan sudah di rapid tes atau belum ,mereka diperbolehkan sekolah tatap muka ,dan bagi sekolah SMK yang di ibu kota kabupaten diwajibkan melalui rapid test dan swab guru ,kami pun seperti gayung bersambut langsung antarkan surat pernyataan orang tua kepihak gugus tugas dalam hal ini Dinkes dari gugus tugas mengisyaratkan bahwa guru,staf,satpam dan petugas pendukung sekolah harus di swab test PCR dan siswa yang akan tatap muka harus di rapid test.

“Sebab itu kami melakukan rapid test terhadap 703 siswa kelas XII yang akan ikut belajar tatap muka,selanjutnya guru menyusul di swab test PCR ,”ucapnya.

Untuk selanjutnya kata Maria siswa langsung masuk ke ruang bengkel atau whoksop karena siswa yang masuk hanya yang Prakerin (Praktek Kerja Industri) maka satu sesi 5-15 orang anak diberi waktu hingga 4 jam lamanya ,setelah siswa keluar dari bengkel maka ruangan disemprot disinfektan kembali tunggu satu jam baru berlanjut Kesesi berikutnya dengan kondisi ruangan bengkel steril.

Ditambahkan Maria begitu akrap dia disapa meniadakan sarapan disekolah, tidak diperbolehkan jajan disekolah, interaksi juga seminim mungkin.

Sementara salah satu siswa Didi Darmadi mengaku deg degan saat mau diambil rapid tes,dia sangat senang belajar tatap muka yang selama ini dia rindukan akhirnya digelar juga.

“Tadi takut saat mau dirapid test tapi seru aja,dan saya sangat senang sekali karena sudah lama merindukan bisa sekolah lag,” ucapnya. (sus)

(Visited 229 times, 1 visits today)

Pos terkait