Upaya Percepatan Penurunan Kasus Stunting

Rembuk Stunting Kabupaten Ketapang 2021

Delikcom.com, KETAPANG – upaya percepatan penurunan kasus stunting, Pemerintah Kabupaten Ketapang adakan rembuk stunting konservergensi gizi spesifik dan gizi sensitif.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Bupati Ketapang, melalui Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum (Ass. III) Setda Kab. Ketapang, Drs. Heronimus Tanam, ME dihadiri oleh Bappeda Provinsi Kalbar, perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, kepala OPD, Camat lokus stunting, kepala Puskesmas Se-Kabupaten ketapang dan kepala Desa lokus stunting.

Bacaan Lainnya

Tanam menyampaikan, stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Kabupaten Ketapang, yang hal ini merupakan tanggungjawab semua pihak utamanya OPD teknis di sektor kesehatan.

“Terhadap intervensi gizi spesifik yaitu sektor kesehatan dan seluruh OPD seperti Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas PUTR pihak swasta bahkan masyarakat itu sendiri” Kata tanam.

Disampaikannya pada saat membacakan sambutan tertulis bupati Ketapang, Martin Rantan, SH.,M.Sos, kegiatan ini guna menindaklanjuti arahan dari Presiden RI Ir. H. Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya terkait visi arah pembangunan tahun 2019-2024, yang telah menginstruksikan agar seluruh Gubernur, Bupati dan Walikota, Camat hingga Kepala Desa menyatukan langkah dan komitmen untuk menurunkan angka stunting.

” Hal ini menunjukkan perhatian pemerintah pusat yang sedemikian besar terhadap stunting. Sejapan dengan visi bupati Ketapang pada periode jabatan yang kedua ini bersama wakil bupati, adalah melanjutkan Ketapang maju menuju masyarakat sejahtera. Di mana salah satu misinya adalah pembangunan sumber daya manusia yang memiliki daya saing,” Papar Asisten III.

Tanam melanjutkan, untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, akan dilaksanakan Panca Karya Ketapang, yaitu Ketapang Nyaman, Ketapang Cerdas, Ketapang Sehat, Ketapang Peduli Dan Ketapang Sejahtera. Panca Karya Ketapang sendiri adalah penuntun kebijakan Pemkab. Ketapang dalam empat tahun ke depan sehingga menjadi pondasi pembangunan yang kuat dan kokoh untuk melanjutkan Ketapang yang maju dan sejahtera.

” Berkaitan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan, bupati bersama dengam wakil bupati Ketapang telah menyusun beberapa program, seperti peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas tenaga kesehatan dan program lain yang menjadi standar pelayanan minimal,” Jelas Beliau. .

Lebih lanjut, Asisten III menyampaikan kalau Pemkab Ketapang perlu untuk memasukkan penanganan stunting dalam kegiatan Panca Karya Ketapang Sehat, bersama dengan program peningkatan pelayanan balita gizi buruk. Hal ini dikatakan Ass. III, guna meminimalisir kasus stunting sehingga derajat sesehatan masyarakat Ketapang dapat lebih meningkat.

” Dengan demikian keinginan agar anak-anak kita, penerus generasi masyarakat Ketapang di masa depan dapat memiliki kualitas hidup yang optimal serta memiliki daya saing yang tinggi,” ujarnya.

Sangat pentingnya konvergensi penanganan stunting ini, dikatakan Ass. III lagi, untuk mewujudkan Ketapang maju yang sejahtera, Bupati Ketapang menginstruksikan agar program-program yang berkaitan dengan stunting, baik secara langsung atau tidak langsung yang tersebar di masing-masing OPD Harus terintegrasi satu sama lainnya.

” Oleh sebab itu juga, konvergensi kegiatan dan penganggaran stunting yang tersebar di masing-masing OPD tersebut harus terinventarisir sehingga dapat diefektifkan dan diefisenkan guna mencapai hasil yang optimal.” Ucap Beliau.

Dalam masa pandemi Covid-19 saat ini, data menunjukkan bahwa beberapa kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat mengalami penurunan. Data kunjungan ke Posyandu misalnya hanya mencapai sekitar 30 persen di tahun 2020. Walaupun belum ada penelitian untuk itu, namun Kita oatut menduga bahwa pandemi Covid-19 ini berpotensi mengakibatkan peningkatan kasus stunting terutama di kalangan masyarakat ekonomi bawah.

Disampaikan oleh Ass. III, pemerintah telah berupaya maksimal menekan laju penyebaran penyakit ini dengan berbagai upaya. Baik dengan menerapkan protokol kesehatan, pembatasan mobilitas dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di beberapa daerah.

“Di Ketapang sejak awal bulan februari juga telah memulai vaksinasi bagi tenaga kesehatan, Polri, guru dan petugas pelayanan publik dan nantinya akan menyasar masyarakat umum usia 18 hingga 59 tahun,” paparnya.

Namun demikian, ucap Beliau lagi, pihaknya berharap agar Pandemi Covid-19 ini tidak mengendorkan semangat dalam upaya menurunkan kasus stunting tanpa henti sampai Kabupaten Ketapang bebas stunting. Bahkan dikatakan oleg Beliau, momentum ini dapt dimanfaatkan guna meningkatkan rasa kebersamaan, persatuan dan gotong royong untuk membantu semua pihak.

” Saya mengharapkan agar rembuk stunting ini dapat Mlmenghasilkan pemikiran dan rumusan serta memperkuat komitmen bersama seluruh oemangku kepentingan dalam upaya intervensi, pencegahan dan oenanggulangan stunting di Kabupaten Ketapang dengan demikian maka Kabupaten Ketapang yang bebas stunting akan tercapai,” pungkasnya. (Wan)

(Visited 64 times, 1 visits today)

Pos terkait