10 Hari Perbaikan Jalan Provinsi Tumbang Titi-Jelai Hulu Belum Ada Perubahan Yang Signifikan

Delikcom.com, JELAI HULU – Kondisi memprihatinkan Infrastruktur jalan penghubung lima kecamatan yakni Tumbang Titi, Jelai Hulu, Marau, Air Upas dan Manis Mata ini nyaris lumpuh, lantaran banyak titik dengan lubang yang dalam serta berlumpur, sulit dilalui kendaraan beroda empat bahkan roda dua. Agar bisa lolos dari lubang-lubang dalam dan berlumpur tak jarang kendaraan yang melintasi harus merogoh kantong membayar jasa pembuatan titian papan
(miting) yang dibuat oleh warga di sekitar jalan yang rusak.

Sambil menunggu kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menganggarkan peningkatan ruas jalan ini, Camat Tumbang Titi, Jelai Hulu, Marau dan Air Upas sepakat untuk mengambil langkah tanggap darurat dengan mengundang pihak ketiga guna membahas sekaligus mengupayakan perbaikan ruas jalan yang kian hari kian
Parah dengan menggunakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CRS).

Bacaan Lainnya

Pantauan awak media Delikcom.com di lapangan setelah kurang lebih 10 hari berjalan sejak dilakukan perbaikan pada tanggal 25 Januari 2021 yang lalu, peningkatan ruas jalan provinsi dari Kecamatan Tumbang Titi ke Kecamatan Jelai Hulu belum menampakkan perubahan yang singnifikan, hal ini disebabkan beberapa faktor kendala yang terjadi di lapangan.

Camat Tumbang Titi, Sabran, menyebutkan selain intensitas curah hujan masih tinggi, beberapa upaya pendekatan kearifan lokal juga perlu waktu dan proses yang baik, agar tidak menimbulkan masalah baru, seperti pembebasan tanam tumbuh warga di pinggir jalan harus dilakukan penumbangan agar ruas jalan lekas kering saat musim hujan.

Selain itu, perbaikan jalan juga tidak efektif lantaran beberapa alat berat tidak dapat fokus bekerja disebkan lalu lalang kendaraan masih ramai sehingga lebih banyak membantu kendaraan yang amblas.

“Melihat kondisi seperti ini perlu adanya pengalihan arus lintas kendaraan umum maupun pribadi ke jalan alternatif lain
khususnya kendaraan beroda empat agar semua tahapan pekerjaan bisa berjalan lancar” jelasnya Kamis (4/2).

Camat Jelai Hulu, Markus juga menyampaikan hal yang sama bahwa area jalan yang diperbaiki mulai tanggal 8 Februari 2021 ke depan akan ditutup bagi kendaraan beroda empat selama 10 hari, untuk sementara arus kendaraan dialihkan melalui Punuk dan Mambok.

“Semoga masyarakat, bersabar dan mendukung upaya ini biarlah kita bersusah payah semantara ini dari pada susah yang perkepanjangan semoga tidak ada kendala cuaca dan sarana pendukung lainnya, agar pengerjaan jalan ini dengan estimasi 10 hari ke depan dapat selesai,” ungkapnya

Camat Air Upas, Nikodimus Erpan, yang turut memprakarsai giat ini mengutarakan bahwa kewenangan kendali penganggaran ruas jalan ini ada pada pemerintahan provinsi, menjawab banyaknya pertanyaan dari berbagai pihak, mengapa Pemerintah Daerah Ketapang tidak lekas mengambil langkah perbaikan ?, Nikodemus Erpan menjelaskan bahwa ada ketentuan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota tidak boleh menuangkan sejumlah anggaran pada pekerjaan yang menjadi kewenangan provinsi maupun nasional, ia juga yakin bahwa usulan peningkatan jalan sudah dituangkan melalui Musrenbang tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi.

“Saya pikir pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Ketapang telah menuangkan hal ini ke dalam daftar usulan melalui Musrenbang tingkat Kabupaten, semoga ini menjadi konsen Pemerintah Provisi agar persoalan ini lekas terselesaikan,” tutupnya. (Jns)

Visited 117 times, 1 visit(s) today

Pos terkait