Delikcom.com, KETAPANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Kalimantan Barat dari komisi II melakukan kunjungan kerja guna monitoring Ke Perum Bulog Ketapang dalam rangka kesiapan persediaan Perum Bulog dalm mengantisipasi dan mengatasi Covid-19, Kamis (4/6/20).
Kedatangan anggota Komisi II ke Perum Bulog selain melihat kesiapan/ketersediaan terutama beras dan gula, juga menyoroti masalah harga-harga sembako yang naik terutama akibat covid.19.
Kedatangan anggota komisi II DPRD provinsi Kalbar, Dr Ardiansyah, Kho Susanti, Masdar yang melakukan peninjauan langsung ke gudang Perum Bulog sangat diapresiasi oleh Kepala Perum Bulog Ketapang, Jusri Pakke.
“Pada dasarnya kita sangat senang mereka mau datang berkunjung ke Perum Bulog Ketapang. Sebab dengan kedatangan tim dari komisi II ini selain merupakan ajang silahturahmi, juga membuka peluang hubungan informasi antara Perum Bulog bersama teman-teman di legislatif,” ungkap Jusri Pakke, Kamis (4/6/2020).
Pertemuan tersebut menurut Juri lebih banyak membicarakan kesiapan Perum Bulog terhadap stok Komoditi dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Menurut Jusri terhadap ketersedian stok, khususnya beras di gudang Bulog, ia menyebutkan saat ini masih tersedia 930 ton beras Medium, dan 450 ton beras Premium.
“Untuk kedua jenis beras ini diperkirakan kesiapan stoknya untuk 2,5 bulan mencukupi. Sedangkan untuk ketersedian stok gula, Jusri melanjutkan masih tersedia 13.800 Kg. Bahkan menurutnya diperkirakan akhir Juni 2020 ada penambahan 100.000 Kg. Untuk terigu masih ada stok 1.600 Kg, dan minyak makan 2.398 liter,” katanya.
Menurut Kepala Perum Bulog Ketapang, Juri Pakse mengatakan akibat adanya keterbatasan gula karena adanya kuota dari Pusat yang terbatas maka distribusi operasi pasar hanya dilakukan di Kecamatan Delta Pawan saja, yaitu dengan harga Rp 12.500,-.
Sementara itu satu dari anggota DPRD Provinsi Kalbar dari Komisi II, Kho Susanti, S. Pd sangat mengapresiasi kinerja kepala Bulog Ketapang yang mana secara keseluruhan semua stock beras terutama mencukupi untuk sekitar 2,5 bulan kedepan. selama ini perum Bulog tak ada kesulitan stock dan pendistribusiannya.Termasuk masalah distribusi beras dan lain-lain dari Provinsi juga lancar.
“Distribusi ini baik dilakukan langsung oleh Bulog atau melalui pihak ketiga yaitu dengan Pola Kemitraan (Mitra RPK / Rumah Pangan Kita). Untuk itu Saya sudah sarankan ke Kepala Bulog agar distribusinya menyebar keseluruh Kecamatan, agar masyarakat didaerah bisa mendapatkan jatah gula murah, karena gula didaerah mencapai 20 000/kg dan tidak turun-turun,” terang Kho Susanti, Jumat (5/6/20)
Ia melanjutkan, sementara harga gula di Delta Pawan sekitar 15 hingga 16 ribu saja namun di daerah pedalaman berkisar Rp 20.000,-. kasihan sama masyarakat apalagi mengingat ekonomi masyarakat lagi sulit karena Covid-19.
“Kemudian operasi pasar yang langsung diadakan oleh Bulog dan pihak Mitra RPK, selama ini dirasakan masyarakat awam kurang mendapat info, sehingga saya sarankan agar sosialisasi kegiatan operasi pasar ini lebih ditingkatkan lagi sehingga masyarakat lebih bisa menikmati,” pintanya.
“Saya juga berpesan kepada Kepala Perum Bulog agar jangan ada pembagian beras hitam atau jelek kualitasnya dibagikan kemasyarakat berupa bansos jenis apapun dan dari pihak manapun karena saya dapat keluhan dr masyarakat penerima bansos, yaitu di Desa Sukabangun ada masyarakat dapat bantuan dari Pak Gubernur tapi berasnya kurang layak untuk dikonsumsi karena hitam,” tukasnya.
Kho Susanti, S.Pd juga menyarankan agar perum bulog dapat lebih menyerap/membeli produk petani lokal. Namun menurut Kabulog hasil kualitas produk pertanian lokal mutunya kurang baik dari jenis padi yang ditanam ataupun proses perngeringan padi yang tidak merata sehingga beras mudah rusak.
“Untuk itu saya minta agar dinas pertanian Ketapang lebih memperhatikan petani lokal agar dapat menghasilkan produksi beras yang lebih bermutu untuk meningkatkan kesejahteraan petani Kabupaten Ketapang,” ungkapnya. (Wan)