Delikcom.com, MANIS MATA – Warga Desa Silat Kecamatan Manis Mata Kabupaten Ketapang keluhkan air sungai yang menjadi salah satu mata pencaharian warga menjadi keruh diduga dampak sisa pembungan limbah dari pipa pabrik milik PT Poliplant Cargill group yang mengalir ke sungai.
Air sungai selain tempat warga mencari rezeki dengan memancing ikan juga biasa digunakan buat mandi dan juga mencuci pakaian.
Supianto (47) satu diantara warga Desa Silat Kecamatan Manis Mata mengeluh dengan kondisi air sungai menjadi keruh sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh warga yang Kesehariannya mencari rezeki di sungai dan melakukan aktivitas lainnya.
” Air sungai menjadi keruh seperti ini diduga dampak sisa pembuangan limbah dari pipa paralon milik PT Poliplant yang dialirkan ke lahan sawit, entah itu ada penampungan atau dilepas saja yang diduga mengalir ke anak sungai dan akhirnya ke sungai besar. Sehingga air sungai tidak bisa digunakan oleh warga khususnya Desa Silat,” keluh Supianto, Sabtu (13/3/21).
Supianto menambahkan, keruhnya air sungai seperti ini sebelumnya juga pernah terjadi yang menyebabkan ikan-ikan di Sungai menjadi mati dan warga sudah berusaha melakukan musyawarah dengan pihak perusahaan namun hingga kini belum pernah ditanggapi.
” Udh sering terjadi beberapa tahun yang lalu seingat saya udah tiga kali terjadi hal seperti ini. Pada waktu itu kami minta santunan dari pihak prusahaan tapi sampai saat ini permohonan kami tidak pernah ditanggapi. Kami di Desa Silat merasakan dampaknya sementara pihak perusahaan santai-santai saja,” kesalnya.
Supianto berharap, pihak perusahaan dapat memprioritaskan perhatiannya terhadap Andal yang mana dengan kondisi air seperti ini berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat. Dan berharap pihak pemerintah melalui dinas terkait untuk turun melakukan pengecekan penyebab keruhnya air sungai seperti sekarang ini.
Anggota DPRD Ketapang Dapil V, Ismanto mengaku sudah menerima laporan dari beberapa masyarakat Desa Silat terkait permasalahan keruhnya air sungai di daerahnya.
” Ya saya juga menerima laporan dari beberapa masyarakat desa Silat beberapa hari yang lalu, harapan kita tentunya pencemaran ini tidak terjadi dari kebocoran limbah PT poliplant. Namun apa bila itu benar adanya setelah di lakukan uji lab, sebagai petunjuk kita minta kepada pihak perusahaan untuk evaluasi mengatasi dampak dari pencemaran ini dan melakukan konfirmasi dan mediasi turun langsung ke masyarakat, untuk melakukan langkah langkah pendekatan sosial,” pintanya.
” Yang terpenting kedepan kejadian seperti ini tidak berkembang dan terulang lagi yang dampaknya bisa merugikan kita semua,” ungkap Ismanto.
Sementara itu pihak management perusahaan melalui Communication Manager Cargill group ketika dikonfirmasi belum memberikan tanggapan terhadap keluhan masyarakat Desa Silat Kecamatan Manis Mata. (wan)