Delikcom, KETAPANG – Para pelaku balapan liar di wilayah Kabupaten Ketapang berani bermain “kuncing-kuncingan” dengan pihak kepolisian yang melakukan pemantauan di sejumlah jalan yang disinyalir marak aksi balapan liar tersebut. Pada saat polisi melakukan patroli dan saat itu juga aksi balapan liar tersebut sepi dan tidak ada kegiatan. Mereka seakan sudah mengetahui adanya patroli tersebut, Selasa (5/5) dini hari.
Kapolres Ketapang AKBP RS Handoyo melalui Kasat Lantas Polres Ketapang AKP Aditya Octorio Putra.,S.I.K, Mengaku bahwa pihaknya terus melakukan patroli di beberapa titik dimana biasa digunakan sebagai aksi balapan liar sering dilakukan.
“Pada saat polisi selesai melakukan patroli di titik-titik rawan aksi berbahaya itu saat itu juga aksi balapan liar tersebut mulai terlihat dan mereka mengadu kencangannya sepeda motor dengan tidak peduli pengguna jalan lainnya,” jelas Aditya, Selasa (5/5/20).
Ia menambahkan, seperti pentauan pada Selasa, dini hari sekitar pukul 04.00 Wib, patroli dari Satuan Lalu Lintas melakukan pengawasan di Jalan R Suprapto namun satupun tidak ada pelaku balapan liar yang terlihat. Namun pada sekitar pukul 04.30 Wib, para pelaku balapan liar mulai bermunculan satu persatu hingga jalan R Suprapto Ramai dengan aski tersebut.
“Tidak hanya di jalan R Suprapto yang di sinyalir maraknya balapan liar dan ada lokasi lainnya seperti kawasan Jembatan Pawan V dan lainnya,” tuturnya.
Sementara itu seorang warga di Jalan R Suprapto mengatakan tiap Subuh apa lagi saat bulan Ramadhan di kawasan ini ramai dipakai anak-anak muda untuk balapan.
” Daerah ini sering dilakukan aksi balapan liar, namun saat polisi datang mereka langsung tancap gas dan menghilang entah sembunyi di mana namun setelah polisi tidak ada mereka memulai lagi aksi balapan tersebut,” ujar warga.
Dikatakannya, biasanya mereka mulai balapan jam 04.00 Wib hingga pukul 05.00 Wib dan akibat aksi mereka itu sering terjadi kecelakaan antara pelaku balapan liar dengan pengguna jalan.
“Kami berharap polisi bisa lebih meningkatkan lagi jam patroli ke daerah ini kalau bisa setengah jam sekali agar tidak ada kesempatan mereka untuk melakukan aksi berbahaya itu,” ucap pria yang enggan disebutkan namanya. (wan)