Delikcom.com, KETAPANG – Banjir yang terjadi di Kecamatan Simpang Dua Kabupaten Ketapang mengakibatkan Ratusan rumah di beberapa desa terendam dan membuat ratusan warga harus mengungsi ke dataran tinggi. Selain itu banjir yang melanda membuat akses jalan terputus dan membuat beberapa lokasi menjadi terisolir.
Musibah banjir yang melanda dibenarkan oleh Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Simpang Dua, Martinus Dadho. Diakuinya akibat banjir banyak masyarakat yang mengungsi.
“Banjir mulai terjadi Senin pagi akibat hujan yang terjadi sejak hari Minggu. Hari ini (Selasa-red) banjir semakin tinggi karena hujan yang terus terjadi,” katanya Selasa (22/9).
Dijelaskannya, ketinggian air bervariasi bahkan dibeberapa titik paling parah diantaranya di Duaun Sekucing Baru Desa Semandang Kanan air sudah mencapai atap rumah warga.
“Disana ada beberapa kampung yang berada di desa Semandang Kanan diantaranya bengkolok, sekatak, tolok mas, burang, samak, sungai payan, sedamar, sungai dua, pani, mpringat serta sungai tontang yang terdampak paling parah,” terangnya.
Dadho menerangkan, dari informasi yang didapatnya dari warga untuk desa yang terlanda banjir diantaranya Desa Semandang Kanan, Kamora, Pampar Sebomban, Mekar Raya.
“Bahkan sudah banyak warga yang terpaksa pasrah meninggalkan harta mereka dan rumah untuk mengungsi ke dataran yang cukup tinggi,” tuturnya.
Untuk itu, Dadho berharap agar pemerintah melalui instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Ketapang dapat segera mengirimkan bantuan dan membantu evakuasi terhadap masyarakat yang saat ini masih terisolir.
“Karena masyarakat banyak tidak ada alat transportasi air sehingga terisolir sebab jalan darat banyak terputus itu kita khawatirkan, harapan segara ada bantuan untuk evakuasi meskipun saat ini anggota TNI, Polisi dan pihak terkait bahu membahu melakukan evakuasi,” ungkapnya. (Wan)