Delikcom.com, KENDAWANGAN – Sejumlah warga pemukiman disepanjang pantai Sei Tengar Desa Mekar Utama Kecamatan Kendawangan dalam seminggu terakhir merasa tidak nyaman pasalnya rumah yang ditempati dipinggir pantai nyaris tergerus oleh ganasnya gelombang laut.
Seperti diceritakan Aguslan Siregar warga sekaligus Kepala Dusun Sei Tengar Desa Mekar Utama pada Jum’at (18/12/2020) melalui pesan singkatnya lewat Wathsaap mengatakan dalam beberapa hari terakhir ini cuaca sangat ekstrim dengan curah hujan cukup tinggi ditambah angin kencang membuat air laut makin meluap kedaratan sehingga beberapa rumah warga disepanjang pantai terkena imbas ganasnya gelombang air laut.
“Sedikitnya 8 rumah rusak berat diterjang ombak pantai dan masih banyak pemukiman warga yang tinggal di pesisir pantai terancam kehilangan tempat tinggal mereka, bahkan sebagian warga yang menghuni rumah tepi pantai sudah pindah untuk mengungsi mengamankan diri bersama keluarganya ketempat yang dianggap lebih aman,” tuturnya.
Aguslan berharap atas nama warga dusun Sei Tengar meminta kepada pihak perusahaan maupun pemerintah daerah untuk peduli terhadap keluhan masyarakat karena dinilai perusahaan juga tidak bisa menutup mata akan kondisi masyarakat sekitar.
” Karena kami juga hidup dilingkungan perusahaan, dan kami juga berharap kepada pihak pemerintah daerah untuk bersinergis dengan perusahaan yang ada disekitar Sei Tengar agar dapat segera mengatasi abrasi yang semakin hari semakin mengancam kehidupan masyarakat Sei Tengar khususnya kehidupan warga disepanjang pantai,” harapnya.
Dihubungi secara terpisah Camat Kendawangan Eldiyanto S.Sos MSi merasa prihatin dengan kondisi warganya disepanjang pantai Sei Tengar yang rumahnya hampir ambruk diterjang ombak pantai. Eldiyanto meminta warga untuk tetap waspada karena cuaca cukup ekstrim dan seluruh kondisi sepanjang pantai hampir seluruhnya mengalami abrasi yang luar biasa.
” Setidaknya 3 sampai 5 meter setiap tahunnya daratan terkikis oleh abrasi pantai dan diperkirakan dampak musim hujan disertai angin kencang tahun ini telah mengikis daratan sekitar 7 meter,” imbuhnya.
lebih lanjut dikatakannya pihak pemerintah Kecamatan Kendawangan sudah berupaya dengan telah mengajukan pembangunan tanggul abrasi melalui Musrenbang ke provinsi sepanjang 3 Km. Namun diakuinya karena dinilai masih dalam kondisi pandemi Covid-19 sehingga banyak usulan pembangunan yang tertunda pelaksanaannya.
Mesti demikian Eldiyanto berharap pemerintah provinsi segera membangun tanggul penahan abrasi pantai di Kecamatan Kendawangan karena dinilai sudah urgen.
Hal senada disampaikan Pj Kades Mekar Utama Hartono juga merasa prihatin dengan nasib warga disepanjang pantai Sei Tengar Desa Mekar yang rumahnya nyaris roboh diterjang gelombang pantai, menurutnya setidaknya ada 8 rumah warga yang terancam roboh.
Untuk itu Hartono meminta Kadus Sei Tengar agar mendata warganya yang terkena musibah, hal ini juga menurutnya sudah dilaporkan ke BPBD Kabupaten Ketapang untuk segera dapat penanganan. (fendi,S)